Jumat, 21 Oktober 2022

Cara Keluar Dari Krisis

Nats Bacaan: Kej 43:11-14

Syalom, bagaimana kabarnya Bapak/Ibu?

Tolong angkat tangan bagi anda yang tidak memiliki masalah saat ini. Apakah ada Bpk/Ibu yang mengangkat tangan?

Sabtu, 15 Oktober 2022

Pelanggaran Yang Mematikan

 Nats bacaan: 1 Sam2:12-17  dan 1 Sam 2: 22-25

Shalom....! 

Pernahkah anda mendapatkan tilang elektronik? Anda seakan-akan tidak melakukan pelanggaran pada saat melakukannya, tetapi diberikan sanksi tilang beberapa waktu kemudian?

Senin, 10 Oktober 2022

Menjadi Teladan Hidup

menjadi teladan hidup berjalan bersama Tuhan Yesus
Menjadi Teladan Hidup

Nats Bacaan: 2 Kor 10:7-11

Menjadi Teladan Hidup berarti menjadi contoh, pola, model, seseorang yang akan ditiru atau akan diikuti oleh orang lain. Menjadi Teladan Hidup berarti menjadi panutan, acuan, dan tipikal yang baik pantas untuk diikuti oleh orang lain.

Selasa, 04 Oktober 2022

Mengatasi Masalah Dengan Benar

 berjalan-bersama-tuhan-yesus-mengatasi-masalah-dengan-benar-amen-ministry


Shalom...! Judul renungan  adalah Mengatasi Masalah Dengan Benar. Mengapa penting? Karena sebagian orang mengatasi masalah dengan masalah baru. Sebagian lainnya berusaha menghindari masalah. Sebagian lainnya mengatasi masalah dengan cara memendam masalah. 

Apakah dengan cara mengatasi masalah seperti itu dapat menuntaskan masalah? Tentu, kita sepakat bahwa masalah justru akan tambah runyam. Karena itu, mengatasi masalah harus ditempuh dengan menghadapi sumber masalahnya, bukan?

Pernahkah anda mendengar slogan,"Mengatasi Masalah Tanpa Masalah?" Sebagian di antara anda mungkin pernah mengalami situasi ini. Karena sesuatu dan lain hal harus berurusan dengan "Mengatasi Masalah Tanpa Masalah."

 Nats Bacaan: Kej.43: 16-23  

Kej 43:16 Ketika Yusuf melihat Benyamin bersama-sama dengan mereka, berkatalah ia kepada kepala rumahnya: "Bawalah orang-orang ini ke dalam rumah, sembelihlah seekor hewan dan siapkanlah itu, sebab orang-orang ini akan makan bersama-sama dengan aku pada tengah hari ini." 43:17 Orang itu melakukan seperti yang dikatakan Yusuf dan dibawanyalah orang-orang itu ke dalam rumah Yusuf. 43:18 Lalu ketakutanlah orang-orang itu, karena mereka dibawa ke dalam rumah Yusuf. Kata mereka: "Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini, ialah perkara uang yang dikembalikan ke dalam karung kita pada mulanya itu, supaya kita disergap dan ditangkap dan supaya kita dijadikan budak dan keledai kita diambil." 43:19 Karena itu mereka mendekati kepala rumah Yusuf itu, dan berkata kepadanya di depan pintu rumah: 43:20 "Mohon bicara tuan! Kami dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan,  43:21 tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali. 43:22 Uang lain kami bawa juga ke mari untuk membeli bahan makanan; kami tidak tahu siapa yang menaruh uang kami itu ke dalam karung kami." 43:23 Tetapi jawabnya: "Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah kuterima." Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada mereka.

Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana cara mengatasi masalah dengan benar? Bagaimana supaya masalah dapat diselesaikan secara tuntas? Bagaimana cara pandang yang benar untuk mengatasi masalah?

#1.Masalah yang belum dibereskan tidak akan selesai (Kej. 43:16-18)

Kej 43:16-18  Ketika Yusuf melihat Benyamin bersama-sama dengan mereka, berkatalah ia kepada kepala rumahnya: "Bawalah orang-orang ini ke dalam rumah, sembelihlah seekor hewan dan siapkanlah itu, sebab orang-orang ini akan makan bersama-sama dengan aku pada tengah hari ini." 43:17 Orang itu melakukan seperti yang dikatakan Yusuf dan dibawanyalah orang-orang itu ke dalam rumah Yusuf.

43:18 Lalu ketakutanlah  orang-orang itu, karena mereka dibawa ke dalam rumah Yusuf.  Kata mereka: "Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini, ialah perkara uang yang dikembalikan ke dalam karung kita pada mulanya itu, supaya kita disergap  dan ditangkap dan supaya kita dijadikan budak dan keledai kita diambil."

Yusuf memiliki maksud baik untuk menjamu saudara-saudaranya. Yusuf memiliki tujuan istimewa untuk menyajikan yang terbaik bagi saudara-saudaranya. Yusuf memiliki rencana spesial untuk memberikan penyambutan khusus bagi saudara-saudaranya.

Tetapi, ternyata, rencana baik, tujuan istimewa, dan rencana spesial disalahartikan oleh saudara-saudaranya. 

Alih-alih bangga diperlakukan dengan cara baik, justru saudara-saudara Yusuf malah ketakutan. Alih-alih merasa istimewa disajikan jamuan istimewa, justru saudara-saudaraYusuf malah merasakan kecemasan. Alih-alih bahagia dijamu di rumah, justru saudara-saudara Yusuf malah merasa terancam.

Mengapa? Karena masalah sebelumnya belum dibereskan. Masalah uang yang dimasukkan ke dalam karung belum dituntaskan. Masalah penjualan Yusuf kepada saudagar Midian orang Ismael belum selesai. 

Masalah yang belum dibereskan akan terus mengganggu. Masalah yang belum dibereskan akan terus menghantui. Masalah yang belum dibereskan akan terus menyiksa. Masalah yang belum dibereskan akan membuat kita terus-menerus merasa bersalah.

Masalah tidak akan selesai hanya dengan dibiarkan. Masalah tidak akan selesai seiring waktu yang berlalu. Masalah tidak akan selesai karena terselesaikan sendiri.

Justru, masalah yang belum dibereskan akan terus menerus membuat perasaan senantiasa was-was. Masalah yang belum dibereskan akan menyebabkan ketidaknyamanan. Masalah yang belum dibereskan akan menghasilkan mindset negatif.

Meskipun Yusuf melakukan hal yang baik, saudara-saudaranya berpikir,"Jangan-jangan.....!

Walaupun Yusuf bermaksud baik, saudara-saudaranya berpikir," Hal ini karena....!

Masalah yang tidak deselesaikan tidak akan pernah selesai! Masalah yang tidak dituntaskan akan menambah masalah baru. Masalah yang tidak dibereskan akan menumpuk!

Masalah bisa jadi karena dosa, kesalahan, kegagalan. Masalah bisa jadi terjadi karena perbuatan yang keliru, perkataan yang menyakitkan, atau upaya untuk menghancurkan orang lain. Masalah bisa jadi adalah karena terjerat utang, masalah perdukunan, masalah seksualitas.

Tentu, masalah anda sendiri anda yang tahu. Bisa jadi orang lain tahu sebagaian. Tetapi, masalaah yang sesungguhnya, dosa yang sesungguhnya, pelanggaran yang sesungguhnya, atau kejahatan yang sesungguhnya diketahui oleh Tuhan dengan terang benderang!

 

Berjalan-bersama-Tuhan-Yesus-mengatasi-masalah-dengan-benar

  

Ilustrasi

Kisah suami istri asal Jepang, Otou Katayama dan Yuni Katayama adalah kisah modern yang membuktikan betapa masalah yang tidak dibereskan tidak akan tuntas. Dilansir dari Mirror, Otou Katayama tidak pernah berbicara kepada istrinya Katayama Yumi selama 20 tahun!

Meskipun Yumi berbicara secara normal kepada suaminya, Otou Katayama hanya menjawab dengan gelengan atau anggukan kepala! Hal yang mengejutkan adalah masalah ini terjadi Otou Katayama merasa tidak diperhatikan dan cemburu karena istrinya memberikan perhatian lebih kepada anak-anak mereka! 

Renungan: Masalah apakah yang belum kita bereskan sehingga senantiasa menggangu dan membuat was-was? Adakah dosa, kejahatan, keburukan, kejelekan, utang, perkataan, iri hati, kecemburuan yang harus kita tuntaskan supaya kita memiliki perspektif hidup yang lebih baik?

#2.Masalah dapat diselesaikan dengan pengakuan (Kej. 43:19-21)

Kej 43:19 Karena itu mereka mendekati kepala rumah Yusuf itu, dan berkata kepadanya di depan pintu rumah:  

Kej 43:20 "Mohon bicara tuan! Kami dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan, 43:21 tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengaku adalah menyatakan (menganggap) dirinya. (2) membenarkan.(3) menerima dan menyatakan. (4) menanggung (akan). (5) menyanggupi.menganggap.

Mengaku dosa berarti menyatakan bahwa diri sendiri berdosa. Mengaku salah berarti membenarkan terjadinya kesalahan. Mengaku kesalahan berarti menerima dan menyatakan rasa bersalah. Mengakui kejahatan berarti menanggung atas kejahatan yang telah dilakukan. Mengakui kekeliruan berari menyanggupi atau menganggap diri sendiri sebagai keliru.

Pemberesan masalah mulai terjadi ketika saudara-saudara Yusuf mengambil keputusan untuk mengakui kesalahan. Pemberesan masalah mulai  terjadi ketika saudara-saudara Yusuf memberanikan diri mengakui kekeliruan. Pemberesan masalah mulai terjadi ketika saudara-saudara Yusuf menyatakan kondisi yang sebenarnya dengan jujur.

Pemberesan juga dapat terjadi pada kita ketika kita mengakui dosa-dosa kita. Ketika kita mengakui kesalahan-kesalahan kita. Ketika kita mengakui kejahatan kita.Ketika kita mengakui keburukan kita. Ketika kita mengakui peran kita dalam dosa, kesalahan, maupun kejahatan.

Pengakuan akan dosa itu melegakan jiwa. Pengakuan akan dosa itu memerdekakan. Pengakuan akan dosa itu menenangkan. Pengakuan akan dosa itu membebaskan!

Mari kita baca Amsal 28:13, "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi."

Apakah anda mau terus-menerus apes, buntung dan tidak beruntung? Apakah anda mau terus-menerus was-was, curiga, dan mengembangkan pemikiran negatif? Apakah anda mau senantiasa di dalam kutuk karena dosa? 

Ilustrasi

George Budrek, editor New York Tribun dijatuhi hukuman berat oleh karena menolak mengungkapkan sumber berita yang diterbitkannya. Hal ini tentu mengakibatkan adanya perdebatan di Amerika Serikat. Presiden Wodrow Wilson kemudian memutuskan untuk mengampuni George Budrek. Namun, yang mengejutkan adalah George Budrek menolak  pengampunan dari Wodrow Wilson. 

Pengakuan dosa bukan hanya penting di hadapan manusia. Pengakuan dosa juga bukan untuk diri sendiri. Pengakuan dosa juga sangat penting di hadapan Tuhan. 

Mari kita baca, 1 Yoh 1:9, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Pengampunan dosa di dalam kekristenan adalah pengampunan dosa yang multi dimensi. Kita harus mengampuni diri sendiri, minta ampun dan mengampuni orang lain sertaminta ampun serta diampuni oleh Tuhan. Agar kita diampuni, maka kita harus terlebih dahulu mengampuni. Karena kalau kita mengampuni maka kita juga akan diampuni. 

renungan: Sudahkah kita mengakui dosa, kesalahan, kejahatan, dan keburukan kita kepada sesama dan kepada Tuhan? Sudahkah kita mengampuni diri sendiri, minta ampun dan mengampuni orang lain, minta ampun dan diampuni oleh Tuhan?

#3.Masalah dapat diselesaikan dengan restitusi (Kej. 43:22-23)

Kej 43:22 Uang lain kami bawa juga ke mari untuk membeli bahan makanan; kami tidak tahu siapa yang menaruh uang kami itu ke dalam karung kami." Kej 43:23 Tetapi jawabnya: "Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah kuterima." Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada mereka. 

Restitusi adalah (1) ganti kerugian; pembayaran kembali; (2) penyerahan bagian pembayaran yang masih bersisa. Restitusi adalah pengembalian kembali, pembayaran ganti rugi, dan pengembalian kepada yang berhak.

Saudara-saudara Yusuf mengakui uang yang terdapat di dalam karung mereka. Oleh karena itu, mereka berketetapan hati untuk mengembalikan uang yang seharusnya merupakan ganti bahan makanan yang diperoleh. 

Restitusi adalah konsep yang alkitabiah. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru menyatakan urgensi restitusi dosa.

Imamat 6:2-5 menyatakan situasi dimana barang yang dicuri dikembalikan, dan ditambah seperlima dari nilainya. Restitusi diberikan kepada pemilik barang yang dicuri beserta dengan tambahan 20% dari nilai barang.

Lukas 19:8-10 "Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: 'Tuhan,setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.' Restitusi diberikan oleh Zakeus adalah setengah dari miliknya dan ditambah dengan 4 kali lipat bila terdapat pemerasan!

Ilustrasi

Tony Spence, dari Port Moody, British Columbia, meminjam “A Confederate General from Big Sur” dari Tooting Library, London selatan, pada awal 1974. Pada 2022 dia baru mengembalikan buku itu ke Perpusatakaan Wandsworth di Tooting, London, Inggris. Port Moody, dekat Vancouver, Kanada berjarak lebih dari 7.500 km dari Tooting.

Denda atas keterlambatan pengembalian buku itu mencapai £6.170,85 atau sekira Rp112 juta. Untungnya perpustakaan hanya mematok denda keterlambatan sebesar £8,50 atau sekira Rp154 ribu.

Masalah dapat dituntaskan dengan restitusi.Masalah dapat diselesaikan dengan pembayaran kembali kerugian pihak lain. Masalah dapat diatasi dengan cara mengembalikan sesuatu kepada orang yang berhak. Masalah dapat dihadapi dengan cara pandang yang benar dan menyeluruh.

Mungkin bagi sebagian orang, masalah pengembalian buku hanya masalah kecil sehingga dapat diabaikan. Mungkin bagi sebagian orang pengembalian buku hanya masalah sepele yang tidak signifikan. 

Tetapi, bagi Tuhan restitusi tetaplah restitusi. Pengembalian adalah pembayaran kembali, pembayaran kerugian, dan pembayaran denda.

Mari kita baca, Mat 22:21, "Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar  apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." 

Renungan: Adakah masalah yang harus kita selesaikan dengan restitusi? Apakah masalah restitusi ini belum terselesaikan dengan baik? 

Kesimpulan

Mengatasi masalah dengan benar adalah mengatasi masalah secara komprehensif. 

Masalah yang belum dibereskan tidak akan pernah beres. Masalah dapat diselesaikan dengan pengakuan kesalahan. Masalah dapat diselesaikan dengan restitusi atau pembayaran kerugian kembali.

Bagaimana cara pandang anda terhadap cara mengatasi masalah dengan benar? Apakah sudah ada pemberesan yang nyata yang dapat dilakukan? Tuhan Yesus memberkati orang-orang jujur, baik hati, dan mau mengakui dosa dan kesalahannya. (Yogyakarta, Amen Ministry)






Jumat, 30 September 2022

Ciri-Ciri Manusia Yang Hidup

                                     
khotbah-renungan-kristen-ciri-ciri-manusia-yang-hidup

 Nats Bacaan: Penghotbah 9:4-5

Shalom....! Judul renungan kita hari ini adalah Ciri-ciri Manusia Yang Hidup

Kamis, 05 Mei 2016

Kuasa Kenaikan Tuhan Yesus

Kuasa Kenaikan Tuhan Yesus. Judul khotbah alkitabiah ini benar-benar sesuai dengan fakta iman yang terjadi karena kenaikan Tuhan Yesus Kristus. 


Pada kesempatan baik ini, saya akan menyampaikan tiga kebenaran sederhana mengenai kuasa kenaikan Tuhan Yesus. Kebenaran iman ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Alkitab kepada kita. Dengan memahami kebenaran iman tentang kuasa kenaikan Tuhan Yesus Kristus, maka iman kita akan semakin teguh.

Apa sajakah kuasa kenaikan Tuhan Yesus yang dapat kita terima sebagai umat yang percaya? Bagaimanakah dampak kuasa kenaikan Tuhan Yesus ini bagi kehidupan orang percaya?

Kuasa Kenaikan Tuhan Yesus
Kuasa Kenaikan Tuhan Yesus


Pertama, Kuasa Yang Mengubahkan.


Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga adalah kuasa yang mengubahkan. Mengapa? Ada seratus dua puluh saksi mata yang melihat kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Pengalaman ini benar-benar menghasilkan dampak nyata bagi mereka semuanya. Para saksi mata ini sudah melihat dengan mata kepala sendiri kenaikan Tuhan Yesus ke sorga.

Dampaknya? Terjadi terobosan besar di dalam kehidupan mereka. Terjadi tranformasi yang luar biasa. Sebelumnya  mereka mengalami ketakutan, tidak tahu harus berbuat apa lagi, dan tidak jelas masa depannya. Tetapi, pasca pengalaman dahsyat ini, mereka benar-benar paham akan apa yang akan mereka lakukan.

Diminta menunggu? Siap! Disuruh berdoa terus-menerus? Oke. Harus tinggal terlebih dahulu di Yerusalem? Baik! Harus pergi ke Yudea dan Samaria? Siapa takut!

Kuasa Kenaikan Tuhan Yesus
Kuasa Kenaikan Tuhan Yesus

Kuasa kenaikan Tuhan Yesus Kristus adalah kuasa yang mengubahkan hati, pikiran,, dan perasaan. Kuasa kenaikan Tuhan Yesus Kristus adalah kuasa yang mengubahkan kebiasaan, karakter, dan kecendrungan kita menuju perubahan yang lebih baik. Kuasa kenaikan Tuhan Yesus Kristus adalah kuasa yang membuat perbedaan nyata antara sebelum dan sesudah hari kenaikan Tuhan Yesus Kristus.  

Nah, bagaimana dengan pengalaman iman kita dalam merayakan kenaikan Tuhan Yesus Kristus? Pengalaman pribadi yang mana yang mengubahkan kita, sehingga kita mengalami terobosan dahsyat dalam menjalani kehidupan ini?

 Renungan Kristen:

Jika kita masih kuatir, takut berlebihan, tidak tahu harus berbuat apa lagi dalam hidup ini, apakah kita bisa mengatakan ada kuasa kenaikan Tuhan Yesus bagi kita?
Jika kita masih saja menjalani hidup sebagaimana biasa, tanpa adanya peningkatan dalam karakter, apakah kita layak merayakan kenaikan Tuhan Yesus Kristus?

kuasa mujizat iman bagi orang yang percaya sepenuh hati
kuasa mujizat iman bagi orang yang percaya sepenuh hati

Kedua, Kuasa Mujizat

Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga juga adalah pengalaman mujizat. Mengapa? Karena dengan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga berarti menunjukkan kuasa Tuhan Yesus melebihi hukum alam. Hukum gravitasi tidak berdaya di hadapan Tuhan Yesus. Dan, hal ini adalah konser sorgawi yang menunjukkan ketapa mulia, hebat, dan ajaibnya kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga.

Bagi kita manusia normal, hukum gravitasi selalu memiliki daya hebat. Faktanya: tidak ada satu orangpun manusia yang dapat melawan hukum alam. Siapapun tidak bisa berjalan melayang diatas awan tanpa terjatuh. Tetapi, Tuhan Yesus Kristus sudah membuktikan betapa Dia adalah Tuhan yang memiliki kuasa di sorga dan di bumi.  Pasca kebangkitan-Nya, hukum gravitasi ini bahkan tunduk dan takluk di hadapan-Nya.

Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. Dan, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Saat kita tidak melihat pintu terbuka, jangan putus asa. Tuhan masih ada untuk kita. Dia bisa membuka pintu sorga bagi kita, apatah lagi hanya sekedar pintu, jendela, dan gerbang untuk kehidupan yang lebih baik?

kuasa mujizat iman bagi orang yang percaya sepenuh hati
kuasa mujizat iman bagi orang yang percaya sepenuh hati


Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga membuktikan bahwa masih ada mujizat bagi kita orang yang percaya. Kita masih memiliki pengharapan yang melampaui awan. Kita memiliki pertolongan yang melampaui langit. Kita memiliki penolong sejati yang ada di sorga: Tuhan Yesus Kristus!

Jika kita hanya sekedar melihat pertolongan yang bersumber dari manusia, maka kita akan cenderung mengalami kekecewaan. Jika kita hanya melihat apa yang bisa dilihat oleh mata, maka pertolongan kita juga akan terbatas. Sudahkah kita mengarahkan mata, hati, iman kita kepada Tuhan Yesus yang ada di sorga?

Kuasa mujizat adalah kuasa yang melampaui akal, pikiran dan logika manusia. Kuasa mujizat adalah kuasa campur tangan Tuhan dalam hidup manusia. Kuasa mujizat adalah kuasa yang nyata bagi kita orang percaya.

Renungan Kristen:

Persoalan apakah yang tidak bisa diselesaikan dengan kuasa Tuhan? Masalah apa sajakah yang terlampau besar bagi Tuhan? Problem apa sajakah yang mustahil bagi Allah?

kuasa peneguhan iman bagi orang yang percaya sepenuh hati
kuasa peneguhan iman bagi orang yang percaya sepenuh hati

Ketiga, Kuasa Peneguhan Iman

Kenaikan Tuhan Yesus sorga adalah peneguhan iman bagi kita. Tuhan Yesus pergi ke sorga bukan sekedar jalan-jalan atau rekreasi. Tuhan Yesus naik ke sorga juga bukan sekedar pamer kekuatan dan kuasa. Tuhan Yesus naik ke sorga untuk tujuan mulia. Tuhan Yesus naik ke sorga untuk menyiapkan rumah bagi kita orang yang percaya kepada-Nya.

Kenaikan  Tuhan Yesus menguatkan iman percaya dari para murid dan saksi-Nya. Dengan kenaikan Tuhan Yesus, para murid sadar bahwa apa yang mereka percayai tidaklah sia-sia. Apa yang mereka yakini tidak percuma. Apa yang mereka pegang dengan teguh tidak akan terbuang.

Disisi lain, Tuhan Yesus Kristus memberi peneguhan kepada para murid. Mereka akan tinggal bersama Tuhan Yesus. Ya, tempat tinggal yang kekal bagi orang percaya,  bukan berada di suatu tempatyang tidak jelas. Tempat tinggal orang percaya adalah tempat tinggal yang nyata. Tempatnya di sorga yang mulia. Tempatnya jauh melebihi langit. Tempatnya ada diatas. Tempat tinggal orang percaya adalah sorga.

(Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Senin, 05 November 2012

Kasih Yang Sempurna

Kasih Yang Sempurna


Nats Bacaan : 1Yoh 4:17-21

Setiap kali berhasil melakukan trik sulapnya, Demian, seorang ilusionis TV,  selalu menyatakan,”Sempurna! ”  Perkataan “sempurna” inilah yang dikritik oleh Yulia Rahman, sang istri, saat menghadapi sidang perceraian mereka. Dengan nada  gemas, Yulia Rahman, menyatakan, bahwa hidup adalah sebuah kenyataan riil yang harus dihadapi dengan dewasa. Masalah tidak akan selesai semudah menyelesaikan trik  sulap.

Kasih yang sempurna adalah kasih yang sudah terbukti,  kasih yang lengkap, kasih yang benar baik dihadapan Allah maupun dihadapan manusia. Sebaliknya, Kasih yang tidak sempurna adalah kasih yang tidak lengkap, tidak benar, tidak  terbukti baik dihadapan Allah maupun manusia.